Tukang Pijit yang Rajin Amalkan Al Waqiah Itu Akhirnya Naik Haji
Dream - Aslikhah. Janda berusia 68 tahun ini tak pernah berpikir bisa naik haji ke Tanah Suci. Senbab, sejak sang suami meninggal 31 tahun silam, dia harus menghidupi tujuh anak. Menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga.
Jangankan menanggung ongkor berjuta-juta ke Tanah Suci. Untuk sandang pangan anak-anaknya yang sudah yatim itu dia kesulitan. Harus bekerja keras. Memeras keringat, membanting tulang.
Untuk menyambung hidup semenjak sang suami wafat tahun 1987, dia berjualan jamu gendong. Saban hari berjalan kaki, berkeliling menjajakan jamu dagangan.
Ketika ada pembeli jamu, Aslikhah ia juga memberikan bonus pijatan. “Banyak yang cocok dengan pijatan saya,” tutur Aslikhah, dikutip dari jatim.kemenag.go.id, Senin 13 Agustus 2018.
Karena banyak yang, banyak penduduk di sekitar Kota Jombang yang menggunakan jasa pijatnya. Tiap hari, mulai pukul setengah enam pagi hingga sepuluh malam ia terus berkeliling mendatangi rumah warga. Menjaja jamu, juga menawarkan pijatan.
Di masa keemasan, Aslikhah dalam satu hari punya target memijat hingga sepuluh orang. “Soalnya saya butuh untuk biaya hidup anak yatim saya yang banyak itu,” jelas dia.
Aslikhah tak mematok tarif untuk jasa pijat. Meski begitu, banyak orang yang memberinya uang Rp15 ribu untuk sekali datang. “Ya enggak menentu, kadang ada yang ngasih Rp50 ribu. Banyak juga yang ngasih lima belas,” tutur Aslikhah.
Amalan Alquran
Aslikhah tak pernah merasa capek dan pegal dengan aktivitas yang menguras tenaga tersebut. Dia mengaku punya amalan yang membuatnya terus merasa bugar. Antara lain rutin membaca surat Al Waqiah, Al Mulk, Ar Rohman, permulaan dan akhir Al Baqarah, setiap hari tiga kali.
“Kalau enggak baca surat tersebut sehari saja, rasanya badan jadi lemas dan enggak kuat. Jadi mudah sedih, pokoknya ada yang kurang, jadi enggak enak,” papar dia.
Sejak anak bungsunya meninggal dunia tahun 2014, Aslikhah sudah tidak berkeliling memijat. Ia hanya memijat di rumah. Menurutnya, selama ini ia telah meninggalkan anak-anaknya, sejak pagi hingga malam demi mencari nafkah.
“Jemaah sholat saya pun banyak yang bolong karena pas lagi keliling mijat,” terangnya.
Mulai Niat Berhaji
Aslikhah mengaku mulai mendaftar haji tahun 2010 menggunakan dana talangan. Waktu itu, jemaah yang tergabung dalam Kloter 79 Surabaya memiliki uang Rp6,5 juta.
Uang itu merupakan dana untuk merenovasi rumah. Sebab, tempat tinggalnya sudah banyak berlubang. Namun anak bungsunya menyarankan Aslikhah menggunakan uang tersebut daftar haji.
Akhirnya, uang tersebut ia gunakan daftar haji dengan dana talangan. “Alhamdulillah, dana talangan tersebut sudah lunas dalam waktu 2 tahun,” ujarnya.
Sepulang dari Tanah Suci kelak, Aslikhah akan tetap memijat. “Saya kan juga ingin amal, ikut kumpulan yasinan, manakiban, tahlilan dan lain lain, itu kan butuh uang,” tutur jemaah yang terbang ke Tanah Suci pada Selasa pukul 02.30 WIB ini.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surat Al-Waqiah menjadi salah satu surat yang sering dibaca rutin oleh umat Islam.
Baca SelengkapnyaAyahnya kemudian bercerita tentang pohon pisang di depan rumah yang membuat Fawwaz ketakutan setengah mati.
Baca SelengkapnyaDewi Perssik berduka, orang terdekat yang telah berjasa untuknya meninggal dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu dzikir yang baik untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari adalah bacaan Lailahaillallah Wahdahula Syarikalah.
Baca SelengkapnyaDoa sebelum dan sesudah membaca Al-Quran bertujuan untuk menyempurnakan pahala dan meraih berkah dalam hidup.
Baca SelengkapnyaOrang yang sholat subuh berjamaah, pahalanya setara dengan haji dan umrah.
Baca SelengkapnyaSahabat dream yang berhijab lagi bingung mau hangout tapi tidak punya outer? Nah tips satu ini boleh banget kamu coba.
Baca SelengkapnyaMembaca dan mengamalkan doa senandung Al-Quran memiliki banyak keistimewaan.
Baca SelengkapnyaSurat Al-Kahfi sendiri adalah surat ke-18 dengan 110 ayat yang di dalamnya menceritakan beberapa kisah penuh akan hikmah.
Baca Selengkapnya'Balas dendam' saat berbuka secara tidak langsung menunjukkan adanya unsur paksaan dalam berpuasa.
Baca Selengkapnya