Dulu Diremehkan karena Miskin, Kini Bisa Naik Haji
Dream - Allah bakal memampukan siapa saja yang Dia panggil untuk berhaji. Orang yang tergolong miskin pun tidak mustahil bisa terbang ke Tanah Suci bila Allah telah berkehendak.
Itu pula yang terjadi pada Moh. Ilyas. Jemaah haji asal Kabupaten Pasuruan yang tergabung dalam kloter 17 Embarkasi Surabaya itu dulunya diremehkan karena kondisi ekonomi yang memprihatinkan.
"Saya ini kalau di kampung saya, dulunya diremehkan. Bisa dibilang saya termasuk golongan kelas bawah. Dari usia 4 tahun saya sudah ditinggalkan bapak," kenang Ilyas, dikutip dari jatim.kemenag.go.id.
Maklum saja, Ilyas hanya berprofesi sebagai penjual karak. Dia berjualan nasi basi yang dikeringkan itu sejak tahun 1995. Dia mulai berjualan karak dengan mengayuh sepeda ontel bututnya.
"Saat itu ketika saya mulai usaha jual beli karak, saya membeli karak masih seharga Rp500 per kilo. Lalu saya jual kembali seharga Rp1.000 per kilo," terang pria berusia 48 tahun ini.
Hasil jualan karak itu memang tidaklah besar. Namun demikian, pintu rezekinya tidak hanya datang lewat karak. Dia juga kerap diundang untuk berceramah.
"Sambil jualan karak keliling-keliling, ada seorang pelanggan yang mengetahui kalau saya ini bisa ceramah, nyanyi juga bisa. Akhirnya sama dia, saya diundang ke acara tasyakurannya. Dari situ orang-orang tahu kalau saya bisa nada dan dakwah," beber Ilyas.
Dia mendapat penghasilan tambahan dari undangan-undangan untuk ceramah. Meski uangnya belum cukup untuk mendaftar haji, keinginannya ke Tanah Suci sangat kuat.
"Saya pingin sekali untuk naik haji," ujar dia.
Tahun 2011, dia memberanikan diri untuk mendaftar haji lewat dana talangan. Dia hanya bermodal Rp5 juta saja. Jelas saja uang itu tidak cukup.
"Akhirnya saya mendaftar lewat dana talangan. Meskipun kalau dihitung-hitung, jatuhnya lebih mahal. Alhamdulillah sudah bisa saya lunasi," terang dia.
Ilyas bersyukur karena hasil kerja keras penjual karak keliling bisa berangkat haji. "Insya Allah setelah pulang hajipun, saya tetap jual karak," imbuh Ilyas.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
MUI: Haram Hukumnya Memberi dan Menerima ‘Serangan Fajar’
Baca SelengkapnyaIa datang bersama keluarganya sambil melantunkan selawat.
Baca SelengkapnyaDalam hadis, kata ibu disebutkan sebanyak tiga kali yang menunjukkan bahwa kedudukan seorang ibu sangatlah mulia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hidup Aisyah selalu diwarnai oleh ketakutan dan kecemasan, dia tidak mampu menjalani kehidupan sehari-harinya seperti orang normal.
Baca SelengkapnyaSeseorang yang semula puasa, lalu membatalkan puasanya biasanya disebut dengan istilah mokel.
Baca SelengkapnyaAyahnya kemudian bercerita tentang pohon pisang di depan rumah yang membuat Fawwaz ketakutan setengah mati.
Baca SelengkapnyaBahkan, sejumlah warga yang berkerumun terlihat terkejut sambil berteriak saat Cak Imin hampir terjatuh.
Baca SelengkapnyaAHY menilai, saat ini koalisi perubahan sudah mulai goyang seperti contohnya NasDem.
Baca SelengkapnyaSelain sebagai tradisi, mudik juga menjadi kesempatan untuk berkumpul dan menjalin silaturahmi dengan kerabat yang jarang bertemu.
Baca Selengkapnya