Abdul Malik saat memijat awak media Media Center Haji Makkah (Foto: Kemenag.go.id)
Dream - Jemaah haji datang dari berbagai kalangan dengan beragam latar belakangnya. Hampir semua Tamu Allah ini memiliki cerita perjuangannya sendiri untuk dapat menginjakkan kaki di Tanah Suci Mekah dan Madinah untuk menunaikan haji.
Cerita kali ini datang dari seorang tukang terapi pijat bernama Abdul Malik yang merupakan jemaah haji asal Desa Penganten, Balen, Bojonegoro, embarkasi Surabaya.
Berprofesi sebagai tukang terapi pijat menjadi keberkahan sendiri baginya Abdul Malik karena dapat mengumpulkan uang. Dia mulai mendaftar haji tahun 2011 dan dapat melunasi seluruh pembiayaan pada 2020.
“ Saya mulai buka praktik sejak tahun 2011. Sekali terapi, tarifnya antara Rp 100.000 sampai Rp 200.000. Uang hasil terapi itu ditabung antara Rp50.000 sampai Rp100.000 per hari,” ujar Malik yang berangkat haji bersama isterinya Umi Taslimah di Mekah, pada Kamis, 16 Juni 2022.
Walaupun menunggu selama 9 tahun, semangat dan tekadnya untuk memenuhi rukun Islam ke-5 tak membuatnya goyah.
“ Saya menabung untuk berangkat haji dengan menyisihkan hasil jasa pijat, karena ingin penuhi rukun Islam,” lanjut Abdul Malik.
12 Tahun Menabung, Tukang Sapu Jalanan Pergi Haji Pekan Ini
Kisah Tobat Anak Punk, Dulu Tak Pernah Sholat Setelah Insaf Naik Haji
Kisah Kakek Tukang Becak Ajak Istri Naik Haji: Ada Panggilan Gusti Allah
Tangis Wartini Pecah Saat Pertama Kali Lihat Kabah
Pemberangkatan Kloter I Haji 2022 Hari Ini, Dirjen PHU: `Saya Lebih Baik Keras di Sini`
Layanan Kursi Roda Bantu Jemaah Haji di Masjidil Haram, Segini Tarif Sewanya
Laporan Terbaru Haji 2022, 57.100 Jemaah Sudah Berangkat ke Tanah Suci
2.022 Jemaah Haji Aceh Dapat Rejeki Nomplok di Mekah! Terima Wakaf Baitul Asyi Rp6 Juta
Cerita Jauharoh Said, Jemaah Haji Asal Mojokerto yang Sudah Ratusan Kali ke Tanah Suci
Tak Cukup Waktu untuk Pengurusan, Kemenag Tolak Tambahan 10 Ribu Kuota Haji 2022