Usai India, Giliran Bangladesh Belajar Kelola Haji ke Indonesia
Dream - Setelah India, giliran Bangladesh yang tertarik belajar pengelolaan haji kepada Indonesia. Mereka mengapresiasi pengelolaan haji Indonesia yang dinilai sukses.
“Sebenarnya study banding seperti ini sangat kita butuhkan dalam rangka menggali juga bagaimana pelayanan jemaah mereka,” tutur perwakilan misi haji Bangladesh, ABN Amin Ullah Nuri, dikutip dari haji.kemenag.go.id, Jumat 7 September 2018.
“Sehingga ketika kita menemukan hal-hal yang perlu diperbaiki, maka kita bisa sharing bersama untuk perbaikan ke depan,” tambah dia.
Bangladesh juga ingin ingin tahu penyelenggaraan haji Indonesia dengan jumlah jemaah yang begitu besar, tapi bisa berjalan dengan lancar, mulai dari pendaftaran sampai dengan pelaksanaan di Arab Saudi.
Menurut Khanif, pertukaran informasi antara kedua negara bakal mengetahui perbedaan yang paling mendasar penyelenggaraan haji antara Indonesia dengan Bangladesh.
Misalnya saja Bangladesh lebih banyak haji khusus yang dikelola oleh swasta ketimbang kelompok reguler yang ditangani oleh pemerintah. Jemaah haji khusus mereka mencapai 100 ribu lebih, sementara haji reguler hanya 7.000 jamaah.
“Justru kebalikan dari Indonesia, yang lebih banyak mengelola ibadah reguler ketimbang khusus,” ucap Khanif.
Tak hanya itu saja. Tarif yang dikenakan oleh kedua negara juga berbeda. Di Bangladesh, jemaah haji reguler biayanya justru lebih besar, sekira Rp60 juta. Haji khusus di bawah angka itu, tergantung masing-masing tipe.
“Kenapa tarif haji pemerintah Bangladesh lebih mahal dari swasta, karena pemerintahnya menggunakan hotel di Markaziah, sementara swasta lebih murah karena hotel di luar Markaziah,” tuturnya.
Sistem yang lebih unik bahkan diberlakukan oleh India, yang menentukan jemaah haji dengan sistem undian. Jadi, menurut Khanif, jemaah yang namanya keluar saat diundi itu yang langsung diberangkatkan.
Sementara untuk Indonesia sistem pemberangkatan jemaah secara bergantian, yakni disesuaikan dengan nomor antrean awal pendaftaran.
“Melihat sistem tersebut dianggap bagus, India tertarik, katanya tahun depan akan mencontoh dan mengubah model pemberangkatan jamaahnya,” terang Khanif.
Dari jumlah petuags pun Indonesia dan Bangladesh juga berbeda. Petugas haji Bangladesh berjumlah 200 orang termasuk keagamaan dan kesehatan. Indonesia yang jauh lebih besar yakni mencapai 4.100 petugas.
Khanif menilai, kunjungannya kepada penyelenggara haji Indonesia sangat penting. “Menurut saya ini hal penting sehingga kita bisa belajar juga dari mereka hal-hal positif, apa yang bisa kita tingkatkan dan juga menerima masukan dari mereka,” pungkas Khanif.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tahun Ini Indonesia Berangkatkan 241 Ribu Jemaah Haji
Selain kuota haji yang semakin banyak, terdapat peningkatan layanan haji lainnya.
Baca SelengkapnyaJadwal Lengkap Perjalanan Haji 1445 H, Kloter Pertama Berangkat 12 Mei 2024
Jadwal Perjalanan Haji 2024, Kloter Pertama Berangkat 12 Mei 2024
Baca SelengkapnyaPelunasan Biaya Haji Reguler Tahap 1 Dibuka Mulai 10 Januari, Segini Besaran per Embarkasi
Pelunasan Biaya Haji Reguler Tahap 1 Dibuka Mulai 10 Januari, Segini Besaran per Embarkasi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BUNGKUS! Lomba Kupas Kuaci
Iseng lagi ngumpul tapi nggak tahu mau ngapain? Coba beli dan isi waktu kosong weekend dengan lomba kupas kuaci. Siapa yang menang?
Baca SelengkapnyaBUNGKUS! Tebak Rempah
Jangan ngaku ahlinya rempah jika tidak tahu bahan-bahan apa saja yang ada di hidangan ini?
Baca SelengkapnyaDRESS IT! Tips Cara Mengikat Ujung Kemeja Biar Kece
Sahabat Dream harus lihat dan ikutin nih cara-cara mengikat ujung kemeja biar rapi dan lebih kece.
Baca Selengkapnya