Dream - Barang bawaan jemaah calon haji Indonesia memang sangat beragam. Namun di antara benda-benda itu yang dilarang dibawa dalam penerbangan atau tak dibolehkan masuk ke pemerintah Arab Saudi.

Sehingga saban musim haji tiba, kita selalu mendengar petugas haji menyita sejumlah barang yang dibawa oleh jemaah calon haji. Barang-barang itu beragam, mulai gunting, paku, hingga obat-obatan kesehatan alias jamu.

Seperti yang terlihat saat pemberangkatan kelompok terbang lima Embarkasi Juanda Surabaya. Petugas haji menyisihkan enam koper milik jemaah untuk diperiksa lebih lanjut setelah dipindai dengan sinar X.

Pada salah satu koper milik jemaah asal Kabupaten Jember, bernama Maryati, petugas menemukan beberapa slop rokok yang ditaruh di balik tumpukan sandal jepit.

Petugas juga mencurigai tumpukan kain surban yang berada di dalam koper jemaah asal Kabupaten Banyuwangi, Maghfirotun. Dari balik helaian kain sorban putih itu, petugas menemukan enam slop rokok.

Kepada petugas, Maryati dan Maghfirotun mengaku bahwa rokok-rokok itu merupakan titipan orang lain untuk diberikan pada saudaranya yang bermukim di Mekah.

"Ya diterima saja, saya dititipi orang untuk diserahkan pada orang tuanya," terang Maghfirotul Ummah, dikutip dari laman resmi Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Timur, Kamis 19 Juli 2018.

Kusnan, koordinator rombongan dari salah satu KBIH di Jember yang ikut mendampingi pemeriksaan ini, mengaku telah berulang kali menjelaskan barang apa saja yang boleh dan tidak boleh dibawa oleh jemaah haji.

Sementara, Dimas, salah satu petugas pemeriksaan dari bea cukai menjelaskan, setiap jamaah haji hanya diperkenankan membawa rokok maksimal 2 slop.

Rokok yang disita petugas tersebut lantas diserahkan kepada petugas daerah dan dapat diambil oleh pemilik barang di kantor Kementerian Agama kabupaten kota setempat.