Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Tanda-Tanda Haji Mabrur

Mengenal Tanda-Tanda Haji Mabrur Shutterstock.com

Dream – Secara umum, haji mabrur merupakan haji yang diterima oleh Allah SWT. Sedangkan menurut istilah syar’i, haji mabrur merupakan seseorang yang telah melaksanakan haji sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya.

Dalam definisi tersebut, jika ingin mendapatkan haji mabrur berarti kalian diharuskan untuk memperhatikan dan melaksanakan syarat, rukun dan wajib yang diperintahkan oleh Allah SWT. Selain itu, kalian juga harus menghindari segala larangan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dengan sungguh-sungguh.

Di salah satu hadist riwayat Bukhari, Rasulullah SAW telah menyampaikan penjelasan mengenai balasan yang diterima seseorang yang mendapatkan gelar haji mabrur. “Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surge,” (HR Bukhari). Gelar haji mabrur merupakan hak prerogative Allah SWT yang disematkan pada hamba-Nya.

Terdapat beberapa tanda atau ciri-ciri seseorang yang mendapatkan gelar haji mabrur yang di ambil dari Al-Quran dan al-Hadits. Namun begitu, ciri-ciri ini tidak bisa dijadikan patokan yang pasti untuk menentukan apakah haji seseorang mabrur atau tidak.

Terdapat beberapa tanda-tanda haji mabrur yang telah disampaikan oleh para ulama. Berikut Dream akan memberikan informasinya yang dilansir dari berbagai sumber yang terkait. Yuk simak informasinya berikut ini.

Tanda Haji Mabrur: Menggunakan Harta Halal

Tanda haji mabrur yang pertama adalah menggunakan harta yang halal untuk melaksanakan ibadah haji. Sesungguhnya Allah SWT tidak menerima ibadah seseorang jika mereka melakukannya menggunakan harta yang haram. Hal ini pun juga ditegaskan oleh sabda Rasulullah SAW, “Sungguh Allah baik, tidak menerima kecuali yang baik”.

Bagi seseorang yang menginginkan untuk mendapatkan gelar haji mabrur sebaiknya dipastikan kembali harta yang digunakannya. Hindari menggunakan harta yang dimana harta tersebut tidak lepas dari transaksi oleh bank. Harta yang digunakan ini pun dimulai sejak kalian mempersiapkan biaya untuk pelaksaan ibadah haji.

Tanda Haji Mabrur: Menjalankan dengan Ikhlas

Selain harta yang digunakan harus halal, tanda haji mabrur lainnya adalah menjalankan segala anjuran dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Menjalankan segala anjuran yang diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW serta menjauhi larangan-Nya merupakan sesuatu yang harus dilakukan.

Selain itu, keikhlasa hati yanga menjadi pertimbangan dan perhatian khusus. Bagaimana tidak? Dengan seiring berjalannnya waktu, keikhlasan hati pun juga menjadi sulit untuk dijaga. Hal tersebut juga telah digambarkan oleh perkataan Syuraih al-Qadhi, “Yang (benar-benar) berhaji sedikit, meski jamaah haji banyak. Alangkah banyak orang yang berbuat baik, tapi alangkah sedikit yang ikhlas karena Allah.”

Tanda Haji Mabrur: Haji Dipenuhi oleh Kebaikan

Dalam menjalankan ibadah haji, alangkah baiknya bila kalian mengisi setiap waktu dengan amalan yang baik. Amalan baik ini bisa berupa dzikir setiap saat, sholat di Masjidil Haram, sholat tepat waktu serta menolong sesama jamaah disana. Hal tersebut juga dikuatkan dengan perkataan Ibnu Rajab, “Maka haji mabrur adalah yang terkumpul di dalamnya amalan-amalan baik, plus menghindari perbuatan-perbuatan dosa”.

Di sisi lain, terdapat beberapa amalna khusus yang disyariatkan untuk dilakukan jika ingin mendapatkan gelar haji mabrur yaitu bersedekah dan berkata baik. Hal ini juga telah disampaikan oleh Rasulullah SAW, “Para sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?’ Rasulullah menjawab ‘Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian’”.

Tanda Haji Mabrur: Tidak Berbuat Maksiat

Tanda haji mabrur selanjutnya adalah selama menjalankan ibadah haji dilarang untuk berbuat maksiat. Sebenarnya, maksiat sendiri telah dilarang untuk dilakukan dalam apapun kondisinya di dalam ajaran agama kita. Namun, pada saat ihram, larangan berbuat maksiat menjadi lebih tegas dan apabila dilanggar maka oarng tersebut tidak akan mendapatkan gelar haji mabrur.

Larangan maksiat pada saat menjalankan ibadah haji tersebut meliputi rafats, jidal dan fusuq. Larangan ini telah disampaikan oleh Allah SWT yang berfirman, “(Musim) haji adalah beberapa bulan yang diketahui, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan-bulan itu untuk mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, fusuq, dan berbantah-bantah selama mengerjakan haji”.

Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda, “Barang siapa yang haji dan ia tidak rafats dan tidak fusuq, ia akan kembali pada keadaannya saat dilahirkan ibunya”. Rafats sendiri merupakan segala sesuatu yang berbentuk kekejian dan perkara tidak berguna. Ini termasuk meliputi bercumbu, bergibah, bersenggama bahkan dengan pasangannya sendiri.

Fusuq merupakan tindakan yang keluar dari kepatuhan kepada Allah SWT apapun bentuknya itu. Bisa dibilang bahwa segala bentuk maksiat merupakan fusuq. Sedangkan, jidal merupakan tindakan berbantah-bantahan yang dilakukan secara berlebihan.

Tanda Haji Mabrur: Menjadi Lebih Baik

Tanda haji mabrur berikutnya adalah menjadi lebih baik setelah melakukan ibadah haji. Salat satu tanda bahwa Allah SWT menerima amalan seseorang adalag dengan diberikannya taufik. Taufik tersebut nantinya digunakan untuk melakukan suatu kebaikan kembali setelah amalan yang telah dilakukannya. Namun, apabila seseorang melakukan perbuatan buruk setelah beramal saleh, maka Allah tidak akan menerima amalannya tersebut.

Sumber: muslim.or.id dan islam.nu.or.id

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
MUI: Haram Hukumnya Memberi dan Menerima ‘Serangan Fajar’

MUI: Haram Hukumnya Memberi dan Menerima ‘Serangan Fajar’

MUI: Haram Hukumnya Memberi dan Menerima ‘Serangan Fajar’

Baca Selengkapnya
Bukan Tahan Lapar dan Haus, Inilah Makna dan Tujuan Hakiki Berpuasa di Bulan Ramadhan

Bukan Tahan Lapar dan Haus, Inilah Makna dan Tujuan Hakiki Berpuasa di Bulan Ramadhan

Di balik kewajiban tersebut, terdapat berbagai tujuan yang menjadikan puasa Ramadhan sebagai ibadah yang luar biasa bagi umat Islam.

Baca Selengkapnya
Jadwal Lengkap Perjalanan Haji 1445 H, Kloter Pertama Berangkat 12 Mei 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Haji 1445 H, Kloter Pertama Berangkat 12 Mei 2024

Jadwal Perjalanan Haji 2024, Kloter Pertama Berangkat 12 Mei 2024

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ketentuan Puasa bagi Musafir, Mana yang Lebih Utama Antara Tetap Puasa atau Membatalkannya?

Ketentuan Puasa bagi Musafir, Mana yang Lebih Utama Antara Tetap Puasa atau Membatalkannya?

Ketentuan puasa Ramadan bagi musafir dalam membatalkan atau melanjutkan puasanya disesuaikan dengan kondisi mereka.

Baca Selengkapnya
Sering 'Bukber' saat Ramadan? Ini Dia 6 Kerugian yang Bakal Kamu Dapetin, Salah Satunya Jadi Ajang Pamer

Sering 'Bukber' saat Ramadan? Ini Dia 6 Kerugian yang Bakal Kamu Dapetin, Salah Satunya Jadi Ajang Pamer

Di balik kebahagiaan buka bersama, ada sisi negatifnya yang mungkin terabaikan.

Baca Selengkapnya
Bertambah 11 Lokasi, Kemenag Pantau Hilal Awal Ramadan 2024 di 134 Titik

Bertambah 11 Lokasi, Kemenag Pantau Hilal Awal Ramadan 2024 di 134 Titik

Kemenag Pantau Hilal Awal Ramadan pada 10 Maret 2024, Berikut 134 Titik Seluruh Indonesia

Baca Selengkapnya
Bolehkah Puasa 1 atau 2 Hari sebelum Ramadan? Begini Dalil dan Penjelasannya

Bolehkah Puasa 1 atau 2 Hari sebelum Ramadan? Begini Dalil dan Penjelasannya

Umat Islam biasanya melakukan berbagai amalan dalam menyambut Ramadan, salah satunya berpuasa sunah.

Baca Selengkapnya
Salah Satu Tanda Datangnya Kiamat Adalah Perempuan Mutabarrijat, In Penjelasannya

Salah Satu Tanda Datangnya Kiamat Adalah Perempuan Mutabarrijat, In Penjelasannya

Tanda-tanda kiamat telah terjadi di sekeliling umat manusia, baik disadari maupun tidak.

Baca Selengkapnya
Bolehkah Menggabungkan Puasa Qadha Ramadan dan Puasa Rajab? Begini Penjelasannya, Lengkap dengan Bacaan Niat yang Wajib Diketahui

Bolehkah Menggabungkan Puasa Qadha Ramadan dan Puasa Rajab? Begini Penjelasannya, Lengkap dengan Bacaan Niat yang Wajib Diketahui

Niat menggabungkan puasa qadha Ramadan dan puasa Rajab penting diketahui agar puasa yang dilakukan benar-benar sah.

Baca Selengkapnya