Jemaah Haji Indonesia Alami Gangguan Ingatan Saat Sa'i

Dream - Sejumlah jemaah haji asal Indonesia memang sudah berusia lanjut. Sehingga, membutuhkan bantuan dari petugas haji saat melakukan ibadah di Tanah Suci.

Seperti yang terjadi pada Masduki, jemaah haji dari kelompok terbang (Kloter) 64 JKS. Usianya sudah 84 tahun. Dia ditemukan oleh petugas haji dalam kondisi kebingungan.

Anggota Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH), Abdul Malik Setiawan, harus mengawal Masduki untuk melaksanakan sa’i, rukun umroh wajib lari-lari kecil di bukit Shofa-Marwah. Sebab, jemaah calon haji ini mengalami gangguan ingatan.

"Kami memutuskan untuk mengawalnya sai dikarenakan bapak ini memiliki risiko tinggi, yaitu usianya yang tergolong lanjut, memiliki kendala ingatan, serta bahasa," ujar Malik, dikutip dari Liputan6.com, Jumat 10 Agustus 2018.

Sendiri dan Kebingungan

Menurut dia, Masduki tampak kebingungan dan sendirian di pintu King Abdul Aziz, Masjidil Haram. Mengetahui hal itu, petugas mendatanginya.

"Masduki sendirian setelah terpisah dengan rombongannya ketika melaksanakan umroh wajib saat tawaf di lantai dasar Masjidil Haram pada Kamis pukul 14.30 waktu arab Saudi (WAS)," ucapnya.

Susah Komunikasi

Awalnya, tutur Malik, sulit untuk melakukan komunikasi dengan Masduki karena tidak bisa berbahasa Indonesia. Kakek itu hanya berbahasa Sunda. Tapi lama-kelamaan, diketahui bahwa Masduki belum menyelesaikan sa’i, sehingga anggota P3JH membantunya.

"Dengan penuh kesabaran dalam menggali informasi karena sang bapak mengalami disorientasi dan hanya mampu berbahasa Sunda, akhirnya diketahui bapak ini belum menyelesaikan sainya," kata Malik.

Malik menegaskan, setelah selesai membantu menyelesaikan umrah wajib, calon haji itu diantar kembali ke penginapan.